(senin, 18/05/15), JAKARTA, jurnalispejuangpena.blogspot.com-Sebuah gebrakan baru hadir di era pemerintahan Jokowi. Dalam acara peringatan Isra’ Mi’raj di Istana baru-baru ini, qari membaca Al Qur’an dengan langgam Jawa.
Menurut Menteri Agama Lukman H. Saifuddin, Presiden Jokowi sangat menikmati qiraah langgam jawa ini.
“Ketika qari melantunkan
ayat-ayat Al-Quran dengan langgam Jawa, Presiden Jokowi nampak begitu
menikmati.. ,” kata Lukman melalui akun Twitternya @lukmansaifuddin.
Karena tak lazim, sontak qiraah
langgam jawa yang juga disiarkan melalui TVRI itu menuai kontroversi.
Menurut Ketua PP Muhammadiyah Prof. H. Yunahar Ilyas, "langgam Jawa dapat
merusak kesucian Al Qur’an jika tidak sesuai dengan tajwid dan
makharijul hurufnya."
Ia menambahkan " saya juga mengkhawatirkan jika nanti muncul bacaan Quran versi Melayu, versi dangdut dan lain-lain, Itu kan bisa menghilangkan kesucian Alquran, bisa jadi orang lupa, ini nyanyi apa bacaan Alquran,” terangnya.
Di lain pihak, Rektor Institut
Ilmu Alquran, Ahsin Sakho, "Islam tidak melarang langgam Jawa dalam
membaca Al Qur’an." Menurutnya, hadits “"Bacalah Al-Quran dengan lagu dan
suara orang arab. Jauhilah lagu/irama ahli kitab dan orang orang fasiq”
yang diriwayatkan Tirmidzi derajatnya lemah bahkan munkar.
0 komentar:
Posting Komentar